Punya Toxic Friendship? Lima Ini Amunisi untuk Kamu

Juni 15, 2020




"Toxic Friendship!" 

Barangkali dari kita sudah tahu apa yang dimaksud toxic friendship. Yap, toxic friendship terjadi ketika pertemanan yang kita jalani kerap membuat kita merasa negatif. Alih-alih bersifat mendukung, toxic friendship justru membuat kita merasa tidak berdaya. Ini nih yang jadinya suka buat kita bingung bagaimana cara bergaul yang baik untuk mengatasinya.

Nah, tanpa sadar nih kita malah suka kali untuk membiarkannya saja. Padahal jika dibiarkan lambat laun toxic friendship membuat kita merasa tersiksa. Kita pun jadi stres. Bahkan, dapat mempengaruhi fisik kita juga. Wah, wah... kalau udah gini seram juga ya? Tentunya, kita nggak boleh hanya tinggal diam dan terjebak dalam toxic friendship. So, gimana sih cara bergaul yang baik untuk melawan toxic friendship? Berikut 5 amunisinya nih! 


1. Kenali diri kamu, dan jadilah diri kamu sendiri! 

Ini nih yang sering terjadi, posisi dimana kita seringkali merasa nggak nyaman untuk benar-benar menunjukkan jati diri kita. Kita sering merasa cemas, tidak ingin teman kita berpikiran yang bukan-bukan. Kadang kala, kita dibuat payah, kita merasa kalau kita nggak cukup baik untuk mereka. 

Dalam toxic friendship, kita kerap memilih untuk berusaha mengikuti pertemanan, meskipun artinya kita tidak bisa menjadi diri sendiri. Mau sampai kapan membohongi diri nih kalau gini? 

So, buat kita semua jangan pernah ragu untuk menjadi diri sendiri. Karena pertemanan yang baik seharusnya menjadi wadah untuk menumbuhkan karakter diri sesungguhnya, bukan malah membunuhnya pelan-pelan. Be yourself!

2. Intuisi dapat menjadi andalan, termasuk ketika tidak ada jalan

Intuisi adalah anugerah. Kita tidak pernah sadar bahwa kita tengah terjebak, sebelum intuisi mengingatkan kita. Kerap kali pula kita mengabaikannya, padahal intuisi bagai alarm ketika diri kita terancam. Kita malah menuruti standar teman-teman toxic kita, lalu mengesampingkan apa yang sebenarnya kita inginkan. 

So, kedepannya nih kita harus lebih siaga dengan alarm yang kita punya. Penting banget untuk mendengar kata hati lho. Saat kamu ngerasa pertemananmu salah, jangan ragu untuk lebih mempercayai diri sendiri. Semakin kamu acuh, semakin jauh pula toxic friendship menarikmu!

3. Menghindari konflik dan diam, bukanlah cara bergaul yang baik

Siapa sih dari kita yang mau terjebak dengan konflik? Pasti tidak ada yang mau. Kita tentunya selalu berusaha agar tidak terjebak dalam konflik, termasuk dalam pertemanan. Kita bahkan memilih untuk berdiam diri saat dihadapkan dengan toxic friendship, karena malas berkonflik. Padahal ada cara yang bisa kita tempuh: berkomunikasi! 

Komunikasi adalah langkah bergaul yang baik dalam berbagai kondisi. Tidak selamanya diam itu emas lho, apalagi ketika hal tersebut tidak mengubah apapun. Jadi sebaiknya apa yang kamu rasa kamu ungkapkan saja.

4. Kamu tidak harus menetap, karena kamu selalu punya pilihan

Terkadang kita suka gini, udah tahu pertemanannya beracun tapi tetap aja menetap. Saking beracunnya, toxic friendship membuat kita ‘terjebak’. Dilematis, tersiksa dan lelah saat bertahan, bingung saat ingin melawan. Kita merasa tidak berdaya, karena terjebak- seolah tidak memberikan kita pilihan.

Tapi sebenarnya kita punya pilihan kok! Memang toxic friendship dapat dengan kuat menarik kita, tapi kita dapat dengan tegas pula melepaskan belenggunya. Jangan sampai kita yang berusaha keras untuk nyaman, walau sebenarnya berusaha mencari aman. Ingat, risiko itu selalu ada di setiap langkah yang kita ambil.  

5. Berbaik hati kepada teman itu perlu, tapi jangan abaikan dirimu!


Sebelum membahagiakan orang lain, jangan lupa untuk terlebih dulu membahagiakan diri sendiri ya. Sesungguhnya hal ini tidak egois, karena diri sendiri juga punya hak untuk merasa bahagia. Pertemanan yang baik seharusnya memberikan perasaan positif untuk diri kita.

Sayangnya teman-teman yang toxic seringkali sulit menghargai kita apa adanya. Maka, kenapa harus repot-repot dan susah payah menuruti mereka?


Itu beberapa amunisi yang bisa diterapkan saat kita berada pada lingkaran toxic friendship lho. Ingat ya, bergaul yang baik bukan berarti selalu memberikan yang terbaik, apalagi kalau hanya untuk orang lain!  Toxic friendship akan selalu menciptakan rasa kecewa dan dirugikan. Toxic friendship memang dapat meracunimu, tapi selalu ada jalan untuk sembuh. Percayalah!

You Might Also Like

1 komentar

Ads Here

Sidebar Ads

Like us on Facebook

Follow Instagram