4 Prinsip Dasar Pemberian MPASI untuk Si Kecil
Juli 28, 2024Memasuki usia 6 bulan merupakan tahapan si kecil memasuki awal mula untuk makan atau dikenal dengan MPASI. Fase ini itu nggak semudah yang dibayangkan, terlebih lagi untuk new mom. Karena mom harus berpikir keras untuk menu makan si kecil agar dia nggak GTM dan howek howek.
Awal mula MPASI itu nggak bisa sembarangan mom. Karena salah-salah sikit, nanti berabe. Jadi biar lebih aman, mom boleh ikuti tips ini. Karena MPASI dianjurkan untuk diberikan mengikuti 4 prinsip berikut:
1. Tepat waktu
Waktu pemberian makan sekarang ini sering kali bertentangan dengan orangtua kita dulu. Karena orangtua dulu sudah mulai memberikan makan pada anak di usia 3 bulan. Apalagi, kalau anaknya rewel aja. Udahla, pasti dibilang “ASI ibunya nggak cukup itu, kasih makan aja.” Nah, itu semua kalau mom mau ngelakuinnya, aku sarani untuk konsul ke Dokter Spesialis Anak (DSA) terlebih dulu, ya.
Karena kalau kenaikan berat badan (BB) yang kurang baik, Si Kecil dapat mulai diberikan MPASI setelah dievaluasi penyebabnya dan setelah kesiapan makannya dinilai oleh dokter.
Ingat mom, MPASI itu diberikan pada usia yang tepat, yaitu ketika ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. IDAI dan WHO merekomendasikan pemberian MPASI selambat-lambatnya di usia 6 bulan.
Adapun tanda kesiapan memulai MPASI yang harus dinilai bersama dokter, yaitu:
* Si Kecil menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
* Leher tegak dan Si Kecil dapat mengangkat kepala sendiri tanpa bantuan.
* Refleks ‘melepeh’ (mengeluarkan makanan dari mulut) berkurang.
Pemberian MPASI terlalu dini berisiko menyebabkan infeksi saluran cerna, alergi, dan obesitas. Sedangkan jika terlalu lambat akan menyebabkan kekurangan asupan gizi hingga stunting. Oleh karena itu, mom ada baiknya konsultasikan ke DSA untuk menilai apakah Si Kecil sudah boleh mulai diberikan makanan pendamping ASI.
2. Cukup (adequate)
Menu MPASI yang diberikan disarankan mengandung kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama jumlah energi, protein, zat besi, dan zinc. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semuanya. Oleh karena itu, berikan MPASI yang bervariasi dan mencukupi sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral.
Menu seperti ini dikenal dengan menu lengkap.
Mom juga boleh kenalkan buah dan sayur dalam jumlah kecil dengan memerhatikan asupan dan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak pada MPASI. Baiknya, mom beri MPASI dari bahan makanan yang biasa keluarga makan. Karena kedepannya itu akan lebih memudahkan mom memberi makan Si kecil.
MPASI juga harus diberikan dengan jumlah dan tekstur yang ditingkatkan sesuai tahapannya mom. Keterlambatan pengenalan tekstur pada usia 6-9 bulan berisiko menyebabkan masalah makan pada anak di kemudian hari. Jadi harus diperhatikan, ya mom.
3. Aman dan higienis (safe)
Kemudian, mom juga harus perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan peralatan MPASI selama proses persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Mom perlu cuci tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si Kecil.
Untuk penyimpanan makanan, mom bisa simpan MPASI di kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius (kulkas bawah), untuk pemberian makan selama sehari setelah disimpan dalam wadah tertutup. Lama penyimpanan tergantung dari jenis bahan makanan yang digunakan ya mom.
MPASI yang disimpan beku dapat dihangatkan dengan direndam air bersama plastik pembungkus makanan, dan pastikan mengganti air setiap 30 menit. MPASI juga bisa dihangatkan menggunakan microvawe mom, namun perlu diperhatikan bahwa panas yang dihasilkan nggak tersebar merata. Perlu diingat mom, makanan beku yang telah dihangatkan nggak baik untuk dibekukan lagi, ya.
4. Diberikan dengan cara yang tepat (properly fed)
Pemberian MPASI diberikan dengan cara yang responsif (responsive feeding), artinya pemberian MPASI ini harus konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang dari Si Kecil. Walaupun diberikan dengan cara yang responsif, pemberian MPASI tetap perlu jadwal yang teratur lho mom. Yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya, dengan waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
Kalau Si Kecil menunjukkan sinyal nggak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan wajah, atau menangis), mom bisa tawarkan kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk ataupun memaksa. Kalau setelah 10-15 menit Si kecil tetap nggak mau makan, akhiri proses makan. Memang perlu kesabaran mom untuk mendorong bayi makan sendiri sesuai tahapan usia Si Kecil.
Hindari memaksa Si Kecil menghabiskan makanan, ya mom. Karena dalam memberikan MPASI, mom harus menciptakan suasana makan yang menyenangkan (tidak ada paksaan), serta tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik).
Kalau mom menawarkan jenis makanan yang baru, mom harus bersabar sedikit. Terkadang butuh pengenalan 10-15 kali agar makanan dapat diterima dan dimakan oleh Si Kecil. Kalau bisa sajikan jenis makanan baru bersama dengan makanan yang disukai Si Kecil.
Nah, itu dia tips dari aku mom ya masih newbie dan berbagi berdasarkan apa yang aku alami. Semangat untuk memberi makan Si kecil mom.
40 komentar
Bentar tak panggil Umminya biar ikutan baca nih, informatif banget.
BalasHapusHihi-boleh dioanggil uminya biar samasama saling belajar. Thanks bang
Hapus-ika
Duuuuh yang udah jadi mahmud (mamah muda)hehe
BalasHapusSemangat ya, menikmati segala kerempongan.
Nanti masa2 ini yang paling dirindukan.
Dan sering ngerasa kok anakku cpt kali besarnya :D
Iya kak. Masih semangatsemangatnya ini kak untuk perMPASI an
HapusBerfaedah sekali infonya.
BalasHapusTapi memang ya, perihal MPASI ini gak cukup dengan orang tuanya teredukasi ilmu MPASI nya saja, tapi juga butuh ilmu komunikasi untuk mengelola, mengatasi serta berdamai dengan ide-ide dan mulut para tetua di keluarga, kerabat juga tetangga😂
Informatif kali kak Ikaa untuk aku yang masih tau teorinya doang soal permpasian ini. Dua keponakanku enggak ada yang asi, sufor semua. Jadi mereka udah ngerasain makanan yang dihaluskan tuh sebelum enam bulan malah. Anyway, thank you for sharing, kak.
BalasHapusIya kak. Makanan bisa dikasih ke anak sebelum usia 6bulan. Tapi ya itu tadi kalau bisa harus konsul ke dikter anak biar aman. Karenakan kalau terlalu dini ngasih makan k anak juga nggak baik
Hapusbtw mpasi itu bisa apa aja ya kak? duh awam banget nih, dulu pengalaman pas adek bungsu masih bayi cuma dikasih kentang rebus atau roti yang dilembutkan, dan mamak bilang aku juga pas bayi makannya sama kayak gitu. Mamakku yang genrenya old school gk tau tu istilah mpasi 😁
BalasHapusKalau untuk karbonya bisa pakai nasi, gandung, jagung, ubi. Dan Kenteng rebus itu juga bisa kok. Karena kan dia juga karbo. Nah untuk menu prohe dan prona bisa disesuaikan aja sama makanan rumah. Kayak prohe bisa pakai telur, ayam.
HapusKalau untuk karbo abang bisa pakai nasi, jagung, gandum, ubi, dan kentang juga masuk karbo kok. Kalau prohe dan prona bisa disesuaikan aja sama menu masakan d rumah
HapusSabar mmg kunci nya, dan ngerti ilmu nya. Kalau saya dulu agak gaptek jd kurang beragam menu nya di umur hingga 8 bln, bru setelah kena ceramah, di perbaiki pelan2. Pengenalan tekstur jg penting supaya melatih otot mulut anak. Krna kemampuan mengunyah nnt nya bisa berefek di kemampuan berbicara. Ini yg saya lihat di lapangan. Btw, dah umur berapa anaknya kak?
BalasHapusIya kak pengenalan tekstur itu oenting. Biar si kecil tahu nanti gimana cara mnegunyah. Si kecil menuju 7bulan kak
HapusPadahal aku belum punya anak tapi udah kukarang-karang juga apa
BalasHapusmenu mpasi yang pas.. Hahhahshs.. Terima kasih tulisannya, Kak. Jadi ngerti sikit-sikit awak.
Samasama kak. Semangat kak. Fase ini mantal poll😁
HapusFase mpasi emang butuh kesabaran dan kreativitas banget sih.
BalasHapusAku selalu salut dan kagum sama para ibu dan ayah yang selalu punya cara sendiri untuk memenuhi asupan gizi anaknya.
Iya bang bener. Sabarnya harus ekstra
HapusWah, sebentar lagi bayiku pun akan masuk fase MPASI, nih, Kak. Kalau pengalamanku di anak pertama dan kedua, biasanya aku akan bikin menu tunggal dulu selama seminggu di awal² MPASI. Kemudian, masuklah ke menu bintang 4. Sekadar share juga, sih, Kak.
BalasHapusIya kak boleh juga ini. Aku pakai menu tunggal pas minggu lalu si kecil diare
HapusSebenarnya kalo udah ikutin patokan dasar artikel ini sih , mamake gk worry sih ya tinggal kreatif olah dari bahan lokal aja
BalasHapusIya kak. Salah satu kuncinya juga harus pakai bahan lokal. Biar nanti gak riweh dikitanya juga kalau si kecil udah setahun dua tahun
HapusMasa MPASI adalah masa menguji kesabaran emak-emak kak, apalagi kalau anak GTM mulu dan kita gak tau cara menanganinya. Tapi dituliskan kakak udah lengkap nih, tinggal para emak-emak praktekkan aja. Semangat untuk semua mom dimanapun berada
BalasHapusBenar semua dan saya setuju. Bagaimana kebiasaan baik yang diterapkan saat anak MPASI itu akan berpengaruh baik utk perkembangan dan pertumbuhannya ke depan
BalasHapusIya kak bener banget
HapusBanyak benget memang ibu ibu yang memberi makan anaknya dengan cara yang cukup memaksa, sehingga anak jadi membenci kegiatan makan. Memang harus bener-bener ekstra sabar ya jadi ibu
BalasHapusHarus berkalikali sabarnya, pokokny makan itu jangan dipaksa biar dia gak jadi trauma. Dan besok besok kalau makan tetap mau
HapusKonsep MPASI ini mamak jangan nyerah lah pokoknya kudu banyak akal haha
BalasHapusBetul kak e
HapusSetuju sih, dan kekeliruan aku dulu di awal awal sempat yang kudu minyaknya pake canolla oil lah, butter lah, salmon lah, padahal asal prinsip gizi seimbang terpenuhi, pangan lokal ga kalah mantap dan banyak kelebihan. Mudah didapat, lebih terjangkau, lebih beragam, lebih segar, dan bahkan gizinya juga ga kaleng-kaleng.
BalasHapusBetul kak, kalau pakai butter dll itu takutny kedepanny anak gak bisa terima makanan yg sama dengan kita. Ada pengalaman teman yang gitu. Dia pakai oil khusus, butter khusus, eh malah sekarang anaknya gak terima makanan yg sama dengan emak ayahnya.
HapusSemangat merawat dan membesarkan Rasyid, ya, Kak. Semoga berkah. Sehat-sehat. 🫶🏻
BalasHapusAamiin. Makasi onty Iki😍
HapusSetuju sih. Membersamai anak MPASI emang panjang dan berliku, jadi orang tuanya harus punya banyak stok sabar dan semangat selalu ya ika.
BalasHapusIya kak Ly. Masih fase semangatsemangtany ini kak. Semoga semangat dan sabarny gak luntur
HapusMantap banget infonya, jadi lebih percaya diri kasih MPASI sesuai prinsip yang dianjurkan pas punya baby nanti. Thanks kak!
BalasHapusHihi- samasama kak.
HapusIya kan dek. Kalau anak GTM wah wah emaknya pun akan diuji kesabarannya
BalasHapusBener semua yang kakak tulis itu, banyak sekali permasalahan MPASI ini yang bikin greget aku sebagai Ibu. Di kampung masa kecilku, kebiasaan buibu muda lho sebaya kita, baru sehari anaknya baruu aja lahir dikasih roti marie regal dihancurin pake air panas dan disendokin ke bayinya. Katanya biar fesesnya cepet kuning, biar cepet bersih. Padahal kan bayi baru lahir emang fesesnya hitam. Anakku sampe umur seminggu masih hitam eeknya. Haduh aku udah ngelarang, tetep aja ngeyel. Alhasil di desa X itu sering sekali terjadi bayi meninggal karena terbelit usus.
BalasHapusPetugas kesehatan pun kurang pro aktif kulihat, Puskesmas isinya jualan Abate cegah demam berdarah, kampanye tahun 2017 ya ampun sekarang udah 2024 ga ada tindak lanjut padahal banyak sekali kasus bayi meninggal di sana. Gak berani spill nama desanya tapi disana rata-rata anak SD udah megang hp main Tiktokan sm emaknya. Wajar ga sih jd gedeg kenapa main Tiktok buat joget joget bisa, cari info ttg MPASI ga bisa..
Salut banget untuk para ibu yang dengan sabar melewati proses mengasuh anak. Proses MPASI gak mudah ya kak harus kreatif buat makanan dan cari metode ngasih makan biar anaknya excited buat makan juga. Semangat terus!
BalasHapusKalau lagi ke desa-desa, iyah suka shak shik shok kalau liat baby 3-4 bulan udah di cemilin pisang. Terus di kasih kopi plus kadang disuapin nasi putih juga. Katanya biar cepat besar. Sedih juga disana gada DSA, bidan pun jauh :(
BalasHapusEmak-emak sekarang emang harus up to date ya soal pemberian MPASI. Jangan sampai hanya biar terlihat keren, malah mamaknya ngasi MPASI asal-asalan ke bayi yang pencernaannya pun masih butuh penyesuaian.
BalasHapus