Secret Folder
Februari 10, 2014
Seperti
malam-malam biasanya, aku menghabiskan malamku dirumah. Tepatnya di
singgahsana kebanggaannku (dibaca: kamar). Malam ini ku sempatkan untuk
membuka laptopku sejenak. Mengubrak-abrik tulisan yang dulunya pernah
kubuat. Setelah itu entah mengapa mata ini terhipnotis dengan folder
itu. Folder yang sudah satu tahun tidak pernah lagi kujamah.
Bukan maksudku untuk melupakan folder itu atau apalah. Tapi karena
aku takut untuk menyandang predikat "ratu galau of the year" itu lagi.
Aku takut setelah membongkar folder itu aku akan galau berkepanjangan.
Terlalu banyak kenangan di folder itu. Namun sayang seribu sayang, aku
membuka folder itu.
Jelas terlihat arsip penting yang tersimpan di sana. Arsip yang tidak semua orang tahu. Sudah kukatakan diawal, bahwa aku akan mengalami kegalauan setelah mengubrak-abrik folder itu. Iya jelas kini aku mengalaminya.
Aku rindu berada di posisi itu. Dimana aku berada di tengah kalian. Dimana aku menjadi penghubung dua dunia, perantara yang muda dengan yang tua. Dimana aku menjadi tempat posko pengaduan masalah dan kantor posnya kalian semua.
Aku rindu membuat surat cinta untuk kalian (dibaca: Surat Peringatan). Aku rindu melihat wajah kalian setelah menerima surat cinta itu. Aku tahu saat itu pasti kalian sangat jengkel. Kalian sangat malas untuk menatapku. Tapi itu semua tuntutan semata. Sungguh sebenarnya berat untuk mengeluarkan surat cinta itu. Butuh pertimbangan dan perdebatan untuk mengeluarkannya. Namun aku rindu semua hal itu. Belum lagi aku merindukan sentuhan hangat eiger dari para senior.
Haa.. sudahlah, aku tidak mau lagi menyandnag predikat itu. Sudah cukup satu tahun aku dijuluki dengan predikat itu. Kini biar semua itu menjadi cerita kita yang kusimpan dalam memori ingatanku. Terimakasih karena kalian telah mengizinkanku bersama kalian kala itu. Kini biarkan itu menjadi kisah terindah diantara kita.
Jelas terlihat arsip penting yang tersimpan di sana. Arsip yang tidak semua orang tahu. Sudah kukatakan diawal, bahwa aku akan mengalami kegalauan setelah mengubrak-abrik folder itu. Iya jelas kini aku mengalaminya.
Aku rindu berada di posisi itu. Dimana aku berada di tengah kalian. Dimana aku menjadi penghubung dua dunia, perantara yang muda dengan yang tua. Dimana aku menjadi tempat posko pengaduan masalah dan kantor posnya kalian semua.
Aku rindu membuat surat cinta untuk kalian (dibaca: Surat Peringatan). Aku rindu melihat wajah kalian setelah menerima surat cinta itu. Aku tahu saat itu pasti kalian sangat jengkel. Kalian sangat malas untuk menatapku. Tapi itu semua tuntutan semata. Sungguh sebenarnya berat untuk mengeluarkan surat cinta itu. Butuh pertimbangan dan perdebatan untuk mengeluarkannya. Namun aku rindu semua hal itu. Belum lagi aku merindukan sentuhan hangat eiger dari para senior.
Haa.. sudahlah, aku tidak mau lagi menyandnag predikat itu. Sudah cukup satu tahun aku dijuluki dengan predikat itu. Kini biar semua itu menjadi cerita kita yang kusimpan dalam memori ingatanku. Terimakasih karena kalian telah mengizinkanku bersama kalian kala itu. Kini biarkan itu menjadi kisah terindah diantara kita.
0 komentar