Kampus Melodi Kematian
Februari 03, 2013
Burung-burung masih bermain indah di langit biru yang
membentang. Kicauannya menemani setiap insan yang sendiri, seperti aku ini. Aku
hidup sendiri. Tak ada ayah, ibu dan orang dekat yang ku punya. Kadang kala,
aku merasa iri pada mereka yang memiliki ayah, ibu dan orang dekat. Aku selalu
berusaha mencari orang untuk menjadi teman dekatku, bahkan lebih dari sekedar
teman. Namun semua itu tak pernah berhasil. Entah apa kurangnya diriku. Tapi
aku selalu berusaha untuk mendapatkannya.
Satu
tahun yang silam, seorang mahasiswa di tempat aku mengajar berusaha
mendekatiku. Aku mulai tertarik padanya. Namun alangkah sedihnya, aku tak
mendapatkannya. Malah dia jatuh hati pada Ummul yang juga dosen ditempatku.
Ummul sudah lama menjadi musuhku. Aku tak terima dengan semua ini. Akhirnya aku
memutuskan untuk membunuh mahasiswa itu karena kecemburuanku yang melampaui
batas. Pembunuhan itu, kulakukan secara diam-diam. Sampai saat ini belum ada
yang mengetahui jika aku yang telah membunuhnya.
*****
Dua
tahun kejadian itu ku simpan seorang diri. Namun saat ada acara dikampus, sekelompok anak
mengalami kejadian aneh. Mereka bilang “ mereka melihat sosok gaib yang
menakutkan. Tubuhnya ditutupi kain putih yang atasnya diikat. Yaa, itu pocong
.” Aku yang mendengar isu itu seakan tak percaya. Bagaimana mungkin di kampus
yang selama ini tak ada masalah gaib tiba-tiba muncul sendirinya. “ Apa itu
mahasiswa yang ku bunuh dua tahun yang lalu? ” fikirku. “ Tapi tak mungkin.
Bagaimana bisa orang yang telah mati hidup kembali ” timpalku dalam hati. Isu
ini semakin marak ke seluruh penjuru kampus.
“ Wa, kau kenapa semalam? Tingkahmu aneh tau ” ucap Khoir
sembari duduk disampingnya.
“ Nggak papa kok. Aku Cuma kecapean ” jawab Zahwa.
“ tapi Wa, semalam waktu pingsan kamu bilang “ kamu siapa?
Pergi! Kamu mau apa dariku?” itu maksudnya apa? ” selidik Khoir.
“ benar itu Wa. Kamu kenapa? Biasanya, kalau ada orang yang bilang gitu dia lagi liat makhluk
halus tuh ” sambar Bidah.
“ akh, ada-ada aja kau Bid ” kata Khoir.
“ serius loh aku. Itu sih dari pengalaman yang pernah aku
tahu ” ucap Bidah.
“ udah-udah nggak usah bertengkar gitu kalian. Aku nggak
kenapa-kenapa kok. Itu Cuma ngigau aja ” jelas Zahwa.
“ yakin kau Wa? Nanti benar lagi yang dibilang Bidah ”
katanya dengan raut wajah ketakutan.
“ yakin. Tapi nggak juga sih ” kata Zahwa.
“ nggak konsis kamu Wa. Yang benar yang mana tuh? “ gerutu
Abidah.
“ akhh, udah nggak usah difikirkan. Ayok kita masuk kelas,
buk dosen udah datang tuh ” ajak Khoir.
Merekapun
menuju kelas. Seluruh mahasiswa/I tampak serius menerima pelajaran dari buk
dosen. Satu jam sudah berlalu. Akhirnya kelas usai jua.
“ hakim ” panggil buk dosen itu saat melihat hakim hendak
keluar (Ummul).
“ iya buk, ada apa? ” tanyak Hakim.
“ nanti malam kamu ada acara nggak? ” tanyanya.
“ nggak ada Bu. Memangnya kenapa Bu? Tanya Hakim penasaran.
“ kamu nggak usah panggil saya Ibu kalau pelajaran usai dan
diluar. Panggil saja saya Ummul. Gini-gini sayakan masih muda, cantik dan kuat.
Nanti malam saya mau, kamu temani saya dinner.
Bisakan? ” Tanyanya.
“ bisa buk. Eekh.. maksud saya bisa Mul ” ucapnya dengan
senyum.
“ sampai ketemu nanti malam ” ucap Ummul seraya berlalu
meninggalkan hakim.
Jam
berlalu, begitu saja. Tak terasa malam mulai menjelma. Ummul dan Hakim-pun
menikmati dinner dibawah sinar
rembulan. Alunan music klasik menemani mereka. Suasanya begitu romantis. Ummul
terlihat begitu paham dengan hal seperti ini.
“ hakim? Ngapai kamu disini? ” suara itu tiba-tiba datang
dari belakang membuyarkan malam indah itu.
“ buk Ika ” ucapnya dengan senyum. Ummul yang melihat Ika
ada disitu langsung bertingkah aneh. Dia mulai bermanja-manjaan dengan Hakim.
Yaa, Ummul memang sering begitu jika
didepan Ika. Tingkahnya yang membuat Ika enek, hingga akhirnya ke kejaman
terjadi.
Selang
dua minggu dari pertemua malam itu, terdengar kabar bahwa Ummul dan Hakim resmi
pacaran. Ika yang juga punya rasa sama mahasiswanya ini tak terima. “ kenapa
harus cewek itu yang dapat dia. Dari dulu cewek itu terus saja merebut
kebahagianku. Aku tak terima dengan
semua ini. lihat saja, aku akan membuat kau menderita, sayang ” ucapnya
penuh amarah. Sejak saat itu, Ika kembali bertekad untuk mengulang kejadian dua
tahun yang silam. Ya, pembunuhan satu-satunya jalan untuk membuat Ummul sedih.
*****
“ Hakim, malam ini aku mau jumpa
kamu di kampus jam 21.00 WIB. Ada yang harus kamu tahu tentang aku. Salam Ika ”
sending message. Pesan itupun dikirim
ke Hakim.
“ baiklah Bu ” balas hakim via sms.
Tepat pukul 21.00 WIB, Hakim belum juga datang. Ika mulai
cemas.
“ maaf buk, saya telat. Ibu udah lama ya? Tadi ada accident makanya saya telat bu ” ucapnya
dengan nafas terengah-engah.
“ belum lama juga kok. Ya sudah tak apa. Accident? Tapi kamu nggak
kenapa-kenapakan? ” tanyanya panik.
“ nggak kok buk. Saya
baik-baik aja. Ibu ada apa nyuruh saya datang malam-malam gini ke kampus? ”
tanya Hakim.
“ duduk dulu ” ucap Ika. Hakim-pun duduk tepat disamping
Ika.
“ indah ya bintang-bintang itu. Aku ingin seperti mereka.
Tersenyum meski sedang sakit dan setia pada seseorang. Sama seperti mereka yang
setia mendampingi sang rembulan. Tapi itu tak akan pernah hadir dalam hidupku.
Aku pecinta yang tak pernah dicintai. Kau pasti tahu bagaimana rasa sakit yang
ku rasa. Pasti kau tahu maksudku ”
ucapnya menatap langit. Hakim masih belum memberi respon dari apa yang
dikatakan Ika. Dia hanya diam. “ aku ingin mencinta dan dicinta. Aku juga
wanita normal. Kadang aku iri melihat pacarmu. Tapi sesungguhnya aku sangat
membenci dia. Dia selalu merebut apa yang harusnya jadi milikku. Dia
merampasnya begitu saja tanpa ada yang ditinggalkannya satupun untukku. Dua
tahun yang lalu, dia telah merebut orang yang aku cintai. Dan kejadian itu
terulang lagi padamu ” jelasnya.
“ jadi maksud ibu, ibu juga mencintai saya? ” tanya Hakim
bingung.
“ ya. Aku sangat mencintaimu. Aku tak ingin ada seorang yang
merebutmu dari aku. Tapi dia telah merebutmu dariku. Jadi aku harus
melupakanmu. Cara satu-satunya adalah dengan membunuhmu ” ucap Ika yang tengah
berdiri smebari memegang sebilah pisau. Hakim kaget melihat tingkah Ika yang
tiba-tiba berubah seperti orang kesurupan. “ maafkan aku sayang, maafkan aku
cinta. Kau harus mati ditanganku. Karna tak ada satupun yang boleh memilikimu
kecuali aku ” ucapnya sembari menusukkan pisau pada Hakim. Darah dari tubuh
Hakim mulai berkucuran. Ika-pun mulai memasukkan hakim ke dalam karung dan
membuangnya ke sungai bersama alat untuk menghabiskan Hakim. jejak-jejak
pembunuhanpun hilang. Ummul sangat sedih saat mengetahui bahwa Hakim telah
pergi meninggalkannya.
Sejak pembunuhan itu terjadi, tak ada satupun
yang tahu. Hakim diduga mengalami kecelakaan dan jasatnya menghilang. Menurut
penyelidikan jasatnya masuk kedalam jurang. Yaa.. rekayasa yang luar biasa. Ika
berhasil memanipulasi semuanya. Sampai-sampai tak ada satupun yang tahu.
*****
Siang hari di kampus, saat Zahwa berada di toilet dia merasa
ada hal yang aneh. Tapi dia tak menghiraukan hal itu. Dia masuk ke kamar mandi.
Namun saat dia kembali keluar, dia melihat tulisan di kaca “ aku mati dibunuh.
Bukan karena kecelakaan. Aku dibunuh ”. Bulu kuduk Zahwa merinding. Dia
cepat-cepat melangkahkan kakinya keluar. Karena tergesa-gesanya, Zahwa menabrak
Buk Ika.
“ maaf bu, saya nggak sengaja ” ucapnya seraya membantu Buk
Ika membereskan bukunya. Namun saat itu, Zahwa melihat ada selembaran foto
seorang lelaki yang tak ia kenal (Hamzah) dan selembar foto lagi foto Hakim.
“ ya. Lain kali hati-hati kalau jalan ” katanya sambil
berdiri dan berlalu meninggalkan Zahwa.
Perputaran
waktu begitu cepat. Sekarang banyak hal-hal aneh yang Zahwa rasakan di kampus itu. Dia yakin ada misteri
dalam kampus itu.
“ Aulia, Aulia ” panggil Bidah dari kejauhan. Dengan gagah
dan pasti Aulia memberhentikan langkahnya dan melihat siapa yang memanggilnya.
“ ada apa Bid? ” tanyanya.
“ kau pulang bareng siapa? Aku boleh nebeng nggak? ” kata
Bidah.
“ yaudah, ayokla ” ajak Aulia.
Ketika hendak keluar
gerbang, Aulia menabrak kereta salah seorang mahasiswa. Mahasiswa itu terlihat
sangat marah.
“ lain kali, kalau mau keluar liat-liat bro! jangan asal
nyelonong aja ” bentak mahasiswa itu (Imam).
“ maaf bro, aku nggak sengaja ” sahut Aulia.
“ makanya punya mata itu dipake. Jangan letak di kaki aja ”
ucapnya seraya berlalu meninggalkan Aulia dan Bidah.
“ wong edan ” gerutu Aulia. Merekapun kembali pulang. *****
Keesokan harinya
“ Pagi buk ” sapa Imam pada Ika.
“ pagi ” ucap Ika dengan senyuman.
Selang beberapa menit kemudian lewat Ummul dan Imam kembali
menyapanya.
“ hey buk, apa kabar? ” katanya
“ hey, baik ” jawab Ummul.
Imam
kelihatan play boy. Semua cewek yang lewat selalu ia sapa. Tak peduli itu
mahasiswi ataupun dosen. Semua sama rata dimatanya.
Di toilet
“ aduh senang deh, pagi-pagi gini udah ada yang mahasiswa
yang nyapa aku ” ucap Ummul mengangek-angein Ika.
“ kampungan banget sih. Cuma disapa aja bangga ” cetus Ika.
“ biarin. Emang kek situ apa, enggak ada yang pernah nyapa.
Abis kita beda level sih. Jadi
sabar-sabar ajala ya situ ” balasnya.
“ payah bicara sama orang norak,raak,raakk…”ucap Ika seraya
keluar dari toilet. Ummul nggak suka mendengar ucapan Ika . dengan spontan, dia
langsung menarik jilbab Ika. Peraduan sengitpun terjadi. Sampai-sampai semua
mahasiswa/I melihat aksi konyol mereka.
****
Semakin
hari Ika mulai dekat dengan Imam dan Ummul juga dekat dengannya. Lagi-lagi Ika
gagal untuk mendapatkan orang yang ia sayang. Hingga akhirnya pembunuhan itu
kembali terulang. Sehingga sering terjadi hal-hal aneh dikampus. Zahwa adalah
mahasiswi yang sering melihat kejadian-kajadian aneh di kampus mereka. Hingga
akhirnya Zahwa, Khoir, Abidah dan Aulia memutuskan untuk menyelidiki misteri
yang semakin lama semakin tercium baunya.
“ penyelidikan ini, kita mulai dari ibu penjaga kampus
” kata Khoir.
“ setuju ” jawab Zahwa
“ aku juga ” kata Aulia.
“ sama ” timpal Bidah.
Penyelidikan mereka lakukan malam hari.
“ malam bu, maaf mengganggu ” kata Bidah
“ ada apa nak? Kenapa
malam-malam kemari? ” tanya penjaga kampus (Bismi).
“ nggak ada apa-apa bu. Kami cuma sekedar mampir aja ” jawab
Aulia
“ yasudah, kalau gitu masuk dulu kerumah Ibu ” tawar Bismi.
Mereka smeuapun masuk kerumah Bismi. Bismi menyuguhkan the dan sepiring ubi
pada mereka.
“ silahkan diicip nak ” katanya.
“ iya, buk, makasi. Jadi ngerepoti nih ” kata Zahwa.
“ buk akhir-akhir ini, kami ngerasa ada yang aneh dikampus.
Apa ibu tahu sesuatu hal mengenai kampus?” Aulia mulai angkat bicara.
“ hal apa nk? Ibu jadi bingung ” jawabnya menggaruk-garuk
kepala.
“ apa pernah ada mahasiswa/I yang pernah gantung diri atau
dibunuh dikampus ini buk? ” tanya Khoir.
“ hmm, bunuh diri setahu ibu ndak ada tuh. Tapi kalau
dibunuh..” Bismi terdiam sejenak. Sepertinya dia memaksa untuk mengingat
kejadin beberapa tahun silam.
“ ada pembunuhan ya buk? ” kata Bidah menghamburkan fikiran
Bismi
“ ada, tapi ibu tidak tahu jelas. Karena masalah ini tak
pernah dikikis habis ” jelas Bismi.
“ Ibu nggK pernah diganggu sama makhluk halus itu? ” tanya
Khoir.
“ nggak nak. Tapi dari kabar yang ibu dengar salah seorang
dari dosen kalianlah yang membunuh siswa itu. Tapi itupun belum ada buktinya ”
kata Bismi.
“ terus dosen itu masi ngajar di kampus ini ya buk? Tanya
Aulia.
“ iya nak. Dia masih jadi dosen disini. Malah sepertinya dia
bakalan dekati kamu untuk jadi mangsanya ” jelas Bismi.
“ Aulia? Maksudnya dia juga akan dibunuh? ” tanya Zahwa.
“ mungkin saja ” jawab Bismi.
“ ikh, ngeri kali. Ayokla kita pulang ” ajak Bidah yang
mulai ketakutan. Merekapun pamitan pada Bismi.
*****
Semakin
hari kejadian aneh dikampus semakin sering terjadi. Bukan Cuma hanya Zahwa yang
diganggui oleh hantu-hantu itu. Tapi Auliapun juga. Bahkan Aulia sering kali
kemasukan roh-roh gaib itu.
Saat Aulia kemasukan
“ aku mau kamu mati. Hahahah ” ucap Aulia yang tengah
kesurupan.
“ Khoir gimana ini? Aulia kemasukan lagi ” ucap Bidah.
“ aku juga nggak tahu Bid. Aduh anak ini asik kemasukan ”
kata Khoir bingung.
“ mungkin setannya jatuh cinta kali sama Aulia ” ceplos
Bidah.
“ ada-ada aja kau Bid. Cepat telfon ustad (Fauzan), kita
harus bantu Aulia” Suruh Khoir.
Bidah-pun segera menelpon Fauzan. Selang lima belas menit, Fauzan tiba
dikampus.
“ mana yang kesrulupan ” kata Fauzan.
“ bukan kesrulupan Tad, tapi kesurupan ” koreksi Abidah.
“ alah, samanya itu ” elak Fauzan.
“ yaudah Tad, itu teman kami yang kesurupan ” kata Khoir
menunjuk kea rah Aulia.
Fauzan-pun
mulai mengelurkan semua alat penangkalnya. Ayat-ayat al-qur’an mulai
dibacaknnya. Terlihat Aulia meronta-ronta karena ke panasan. Tapi roh yang memasuki Aulia belum juga mau
keluar. Fauzan mengajak roh-roh itu untuk bermusyawarah.
“ kalian mau apa dari dia? ” tanyak Fauzan pada ke-3 setan
itu.
“ aku ingin kamu, hahah ” kata Imam.
“ goblok, ngapai kamu sama dia. Mau pacaran? ” ucap Hakim
menoyor kepala Imam.
“ hey,hey,hey… kita ini mau balas dendam cin. Bukan pacaran.
Kalian sama begoknya ” kata Hamzah.
“ kalau kami bego kamu temannya hantu begok ” kata Hakim.
Hakim dan Imam tertawa bersamaan.
Akhirnya, Fauzan berhasil mengeluarkan hantu-hantu itu dari
tubuh Aulia. dan misteri selama ini telah terbongkar. Kini tak ada lagi
hantu-hantu yang berkeliaran di kampus.
0 komentar