Jarak yang Memisahkan
November 08, 2013
Loha! lohalo!!
#apa si gak jelas gini?
Maaf deh kalau gitu. Cuma mau share hasil pikiran yang nggak seberapa ini. Jadi harap maklum aja ya kalau ada yang salah-salah.
-happy reading-
*****
Sebenarnya setelah kejadian itu aku marah pada mu. Sikapku yang berubah ternyata bisa kau rasakan. Dan saat itu, kau berubah 180 derajat dari yang ku kenal. Tak salah jika kau lakukan itu. Kini ada jarak yang membentang luas antara kita. Memisahkan aku dan kau.
Aku merasa kehilangan serpihan dalam hidupku. Entah karena apa, tapi aku yakin itu kau. Mungkin karena tak ada lagi sosok seperti mu yang dapat ku temukan. Dimana aku bisa temukan orang seperti mu? Apa ada sosok yang dulu dalam dirimu yang sekarang? Aku takut sosok mu yang dulu ikut berubah dengan sikapmu itu.
Yaa..tak salah lagi. Kini aku benar-benar kehilangan sosok dirimu. Semua tentang dirimu dulu kini tak dapat ku temui lagi. Bahkan di dalam dirimupun tak ada. Kau telah hapus semua kenangan yang harusnya ku kenang. Kau telah hancurkan harapanku. Apa aku salah jika berharap pada mu? Aku berharap kau selalu ada di sampingku. Menikmati ke tidak tahuan ku, menghapus air mata ku dan tertawa bersamaku. Kini semua harapn itu pupus bersama kenangan yang beku.
Dapatkah setiap waktu yang pernah kita habiskan bersama terulang lagi?
Kini air mata yang selalu membasahi pipi di setiap malamku. Tak ada lagi dirimu yang menanyakan akan kabarku. Aku merindukan kamu yang dulu.
Angin...sampaikan padanya bahawa aku sangat merindukannya, membutuhkannya. Ingin dirinya selalu ada di sampingku, selamanya. Aku takut hidup tanpanya. Menjalani tiap liku hidup yang keras. Yang nanti dapat menerjangku ke pinggiran yang sulit ku temui jalan keluar.
*****
Gimana? Gimana hasil fikiran saya? Singkat sih, tapi nggak tahu bermanfaat atau tidak untuk reader.
Tinggali jejak ya! Sangat dibutuhkan komentar para reader. :)
#apa si gak jelas gini?
Maaf deh kalau gitu. Cuma mau share hasil pikiran yang nggak seberapa ini. Jadi harap maklum aja ya kalau ada yang salah-salah.
-happy reading-
*****
Sebenarnya setelah kejadian itu aku marah pada mu. Sikapku yang berubah ternyata bisa kau rasakan. Dan saat itu, kau berubah 180 derajat dari yang ku kenal. Tak salah jika kau lakukan itu. Kini ada jarak yang membentang luas antara kita. Memisahkan aku dan kau.
Aku merasa kehilangan serpihan dalam hidupku. Entah karena apa, tapi aku yakin itu kau. Mungkin karena tak ada lagi sosok seperti mu yang dapat ku temukan. Dimana aku bisa temukan orang seperti mu? Apa ada sosok yang dulu dalam dirimu yang sekarang? Aku takut sosok mu yang dulu ikut berubah dengan sikapmu itu.
Yaa..tak salah lagi. Kini aku benar-benar kehilangan sosok dirimu. Semua tentang dirimu dulu kini tak dapat ku temui lagi. Bahkan di dalam dirimupun tak ada. Kau telah hapus semua kenangan yang harusnya ku kenang. Kau telah hancurkan harapanku. Apa aku salah jika berharap pada mu? Aku berharap kau selalu ada di sampingku. Menikmati ke tidak tahuan ku, menghapus air mata ku dan tertawa bersamaku. Kini semua harapn itu pupus bersama kenangan yang beku.
Dapatkah setiap waktu yang pernah kita habiskan bersama terulang lagi?
Kini air mata yang selalu membasahi pipi di setiap malamku. Tak ada lagi dirimu yang menanyakan akan kabarku. Aku merindukan kamu yang dulu.
Angin...sampaikan padanya bahawa aku sangat merindukannya, membutuhkannya. Ingin dirinya selalu ada di sampingku, selamanya. Aku takut hidup tanpanya. Menjalani tiap liku hidup yang keras. Yang nanti dapat menerjangku ke pinggiran yang sulit ku temui jalan keluar.
*****
Gimana? Gimana hasil fikiran saya? Singkat sih, tapi nggak tahu bermanfaat atau tidak untuk reader.
Tinggali jejak ya! Sangat dibutuhkan komentar para reader. :)
0 komentar