Saat Aku Menjatuhkan Hati dan Kau Memilih Pergi

April 10, 2018



Tidak ada yang bisa memprediksi segala hal tentang sebuah perjalanan cinta, baik aku, kamu, dia, ataupun mereka. Cinta dan hati tetap saja akan menjadi teka-teki yang entah dimana ujungnya, sebab cinta sering kali membuat kita berada pada batas yang tidak sewajarnya. Sama seperti aku kepadamu. 

Awal itu, di temu yang tak berarti, tak pernah terlintas bahwa kamu akan menjadi berarti unktukku di suatu hari. Aku sama sekali tak melirikmu, sebab aku yakin kau telah ada yang lain. Lalu tiba-tiba kau menyapaku, membuka percakapan lewat chat pribadi. Mengenalmu sedikit dan sedikit hingga aku tahu kau telah menjatuhkan hati. 

Sungguh, aku tidak tahu apa itu sebuah kebenaraan atau candaan. Tapi aku tetap meyakinkan diri untk berhati-hati. Takut saja saat jatuh hanya aku saja yang jatuh hingga akhirnya terluka lagi. Lagi-lagi kau meyakinkanku lewat perbincangan di malam itu. Singkat memang, tapi berhasil mengetuk hati.

Setelah itu yang kutahu kau benar-benar ingin serius menjatuhkan hati. Aku mulai membiarkan rasa ini tumbuh kembang di tempat sewajarnya. Aku mulai menantikan kehadiranmu, menikmati rindu untukmu dan melepasnya lewat musik yang kau beri. Dan kau tahu, setiap malam itu kulakoni. Singkatnya aku menerima kehadiranmu. 

Aku mulai menunggu kabar darimu, seperti itulah aku mulai suka jika melihatmu. Namun ditengah-tengah permulaan yang baru saja aku tapaki, kau mulai menyakiti. Aku yang salah, aku tak pernah memperhitungkan seberapa lama kau akan betah berada di dekatku. Tiba-tiba saja kau berubah, seperti hilang rasa terhadapku. 

Kau membuatku melambung tinggi hingga akhirmya jatuh lagi dan ketakutan-ketakutan ini terjadi lagi. Padahal aku telah mengukir impian dan harapan tinggi. 

Barangkali sebelum kau benar-benar membulatkan hati untuk pergi, kau perlu tahu sedikit tentang sejuta impian dan harapanku. Hanya satu yang aku inginkan dari sejutanya, yaitu menjalani hari bersamamu selamanya.

Kau tahu, ada hal yang tak pernah kau ketahui tentang diriku dan perasaan ini. Aku ingin kau melihat mencarinya. Mencari yang tak didengar dan tak terlihat. Tapi sepertinya kau tak ingin memahaminya, gerak tubuhmu seakan ingin tapi menolak. Barangkali hanya aku saja yang sejauh ini benar-benar jatuh menggunakan hati, sedangkan kau tidak sama sekali.

You Might Also Like

2 komentar

  1. bacanya kek kisah awak waktu smk dulu, waktu masih labil-labilnya pas kenal orang yang bikin greget, :D

    BalasHapus
  2. Duuuh.. kok baru sadar bang? Inikan emang tulisan dari kisah anda. Ups

    BalasHapus

Ads Here

Sidebar Ads

Like us on Facebook

Follow Instagram