Sungai Deli; Juga (Masih) Tanggungjawab Kita

Juli 03, 2017

Sumber foto: Analisadaily
Sungai Deli yang merupakan urat nadi perdagangan pada masa kerajaan Deli masa itu, kini perlu dikembalikan lagi. Pemanfaatan sungai sebaik objek wisata kota Medan dapat dikembangkan dari sungai Deli. Misalnya saja seperti Sungai Malaka di Malaysia yang bisa dijadikan objek wisata, pun Sungai Deli dapat dijadikan objek wisata yang tak kalah menariknya di Kota Medan.

(CIPTAKAN) WISATA SUNGAI
Kota-koa di Indonesia sudah mulai menggalakkan wisata sungai, seperti di Palembang, Banjarmasin, dan Jakarta. Tak ingin tertinggal, Medan yang memiliki Sungai Deli juga mulai berbenah dengan menjadikan Sungai Deli sebagai objek wisata. Ini dapat dilihat dari pergerakan para pecinta sungai yang tergabung dalam Go- River Institute.

Taman Avros  merupakan lokasi letak dermaga atau tepatnya sekretariat Go- River Institute dapat dikunjungi khalayak umum, terlebih lagi  untuk para pengunjung yang ingin mengarungi Sungai Deli. Dengan menggunakan perahu karet mesin, pengunjung bisa menikmati nuansa alam disekitar bantaran Sungai Deli. Misalnya saja melihat anak-anak sekitar yang berenang, bapak-bapak yang memancing, ibu yang mencuci pakaian, dan kegiatan lainnya. Tentu untuk dapat menikmati nuansa sungai kita perlu merogo kantong untuk bahan bakar perahu (Lebih jelas mengena tariff perahu silahkan datang ke dermaga Go- River Institute).           

SAATNYA KITA BEKERJA (SAMA)

Tidak jauah berbeda dengan Jakarta, Medan yang dikenal dengan Tanah Deli ini selalu menjadi langganan banjir setiap tahun pada musim penghujan. Curah hujan yang tinggi selalu saja berubah bencana bagi warga sekitar sungai, seperti banjir.
Hujan deras yang mengguyur kota Medan menyebabkan sungai Deli meluap. Bambu yang ditanam sebagai tumbuhan penahan banjir pun ikut roboh saat hujan tiba.  “Banjir kemarin bambu itu tumbang sampai akar-akarnya. Tapi kalau nggak ada itu bahaya juga. Tahun 2011 yang lalu sampai berhari-hari banjirnya,” ujar Adi, warga yang beprofesi sebagai tukang bangunan itu.
Menjadikan Sungai Deli sebagai objek wisata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masyarakat dan pemerintah harus besinergi untuk menjadikan Sungai Deli sebagai lokasi wisata. Mulai dari pembersihan sampah-sampah yang bertumpukan di bantara Sungai Deli dan lainnya.   
Dukungan yang hanya sekedar kata-kata tidaklah bisa menyelesaikan permasalahan sampah yang sengaja dibuang ke sungai. “Saya mendukung kali. Tapi orang-orang banyak yang buang sampah dari atas kemari. Naik mobil, kereta, becak ya buangnya kemari,” jelasnya dengan suara yang beradu dengan hujan.
Edi Sugianto, pria berkacamata yang berprofesi sebagai Kepala Lingkungan Dusun V juga menginginkan yang terbaik untuk Sungai Deli. Masalah sampah bukanlah tanggungjawab warga yang tinggal disekitaran Sungai saja. Melainkan membutuhkan kerjasama dari semua elemen masyarakat. “Maunya yang terbaik untuk Sungai Deli, kalau hujan deras jangan banjir. Harus ada kerjasama, yang menjaga kebersihan tidak hanya masyarakat di pinggiran sungai tapi harus semua elemen masyarakat,” paparya menutup perbincangan sore itu.  


You Might Also Like

0 komentar

Ads Here

Sidebar Ads

Like us on Facebook

Follow Instagram