[Kuliner] Gudeg Bu Ari; Adopsi Rasa Medan

Mei 12, 2017



Pengen rasain jajan khas kota lain di Medan tanpa harus repot-repot datang ke kota tujan tersebut untuk mencicipi jajanannya, rasanya seperti dapat undian. Serasa sebuah keberuntungan. Misalnya saja gudeg. Jajanan kuliner khas Yogyakarta ini bisa kita jumpai di kota Medan.

Sebenarnya tidak heran lagi dengan jajanan ini, sebab gudeg telah dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya sebagai makanan khas dari kota Yogyakarta. Popularitas dari jajanan ini membuat Yogyakarta dikenal dengan Kota Gudeg. Gudeg adalah makanan tradisional yang terbuat dari nangka muda  yang direbus selama beberapa jam dengan gula kelapa serta santan. Selain itu jajanan ini juga ditambah dengan berbagai bumbu tambahan sehingga membuat gudeg menjadi terasa manis di lidah dan memiliki rasa yang khas sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya. Warnanya yang coklat kehitaman dan kering juga menjadi keunikan tersendiri.

Bagi kamu masyarakat Medan yang sudah pernah ke Yogya mungkin sudah tahu bagaimana rasanya. Tapi jika ingin mengingat momen saat di Yogya kita nggak perlu jauh-jauh untuk terbang ke Yogya, sebab kita bisa beli gudeg di Medan, tepatnya di Jalan Bambu warung ‘Gudeg Jogja Bu Ari’. Usaha gudeg ini telah lama dirintis.

“Dari tahun ’97 usaha ini udah dirintis. Soalnya bapak kan orang Yogya, di Muntilan jadi resepnya dibawa dari sana,” ungkap Bu Ari.

Ragam menu di warung ini juga termasuk lengkap. Mulai dari gudeg dengan krecek dan tahu atau tempe sampai gudeg komplit dengan krecek, ayam, tahu, dan telur. Harga yang ditawarkan juga relatif murah hanya dengan Rp 13.000,- s/d 30.000,- kita sudah bisa menikmati menu gudeg yang disajkan di warung Bu Ari.


Siska mengungkapkan, dirinya termasuk sering membeli gudeg di Warung Bu Ari. “Kalau lagi pengen ya belinya kemari. Kan nggak mungkin jauh-jauh ke Yogya. Kalau bicara rasa memang tidak seratus persen sama dengan di Yogya.”

Bu Ari juga ungkapkan hal senada. “Memang rasanya tidak lagi seutuhnya sama dengan gudeg Yogya. Karena udah mengadopsi lidah orang Medan,” jelasnya.

Pada penyajiannya gudeg biasa dilengkapi dengan nasi putih, ayam, telur rebus, tahu atau tempe, dan rebusan terbuat dari kulit sapi segar atau lebih dikenal dengan nama sambal goreng krecek. Saat ini ada beberapa jenis gudeg yang dikenal, yaitu jenis gudeg kering dan gudeg basah. Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara gudeg basah mencakup lebih banyak susu kelapa atau santan. Jenis-jenis gudeg tersebut juga mempengaruhi rasa yang dimiliki oleh gudeg.
Dulunya gudeg yang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta adalah Gudeg Basah. Namun seiring perkembangan zaman kebutuhan gudeg untuk oleh-oleh yang semakin meningkat membuat gudeg kering muncul dipermukaan. Gudeg kering ini baru ditemukan sekitar enam dasawarsa yang lalu. Gudeg kering ini sering dimanfaatkan sebagai oleh-oleh.
Keunikan lainnya dari masakan gudeg adalah kemasannya. Jika kita membeli gudeg, maka gudeg tersebut akan dikemas dengan menggunakan besek. Besek adalah bungkus dari anyaman bamboo yang dibentuk sedemikian rupa berbentuk segi empat dan dapat digunakan sebagai tempat makanan.
Di pulau Jawa, selain dikemas menggunakan besek gudeg juga bisa dikemas dengan kendil, yaitu berupa wadah yang terbuat dari tanah liat. Kemasan tersebut biasanya banyak ditemukan pada para penjual gudeg yang telah terkenal di Yogyakarta seperti Gudeg Wijilan.
Sekarang kalau kamu rindu masakan Yogya satu ini nggak perlu terbang ke Jawa. Cukup datangi aja warung ‘ Gudeg Jogja Bu Ari.’

You Might Also Like

3 komentar

  1. bulan puasa jadi bayangan..hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan dicoba kak. Emang beda banget sama gudeg Yogya

      Hapus
  2. dulu pernah sekali coba gudeg dan rasanya kelewat manis, tapi yang ini kayaknya bakal ngga ya

    BalasHapus

Ads Here

Sidebar Ads

Like us on Facebook

Follow Instagram